Cuma Setengah Jam


Cuma setengah jam waktu tersedia, apa yang bisa kita lakukan?
Kamu terdiam, namun tampak gelisah seperti terlalu lama kesepian.
“Tunggulah kau di situ aku akan menyeduh minuman favoritku dulu.”
Kamu tampak cemburu. “Mengapa aku dikalahkan minuman,” pikirnya.

Aku memenuhi ucapanku: cuma sebentar. Dan kamu tampak senang.
Usai meletakan segelas STMJ di meja, kamu berujar: hurry up, cepatlah!
Aku tak menjawab dengan kata-kata. Aki raih dia, aku ajak bercanda.
Kamu tampak terpingkal-pingkal nikmat saat aku memutar tubuhnya.

Aku suka memilin-milin tubuhmu, dan kau tampaknya ketagihan bukan?
Dia mengangguk seraya berbisik, cepatlah buat yang lebih dari itu….
“Tentu saja. Meski hanya setengah jam, jangan terburu-buru,” ucapku.

Kamu diam saja. Pasrah. Namun kepasrahan yang tak bisa disepelekan.
Aku pun membuat keputusan yang lebih seperti dimintanya.
Aku membuat dia terbakar, membuat jiwanya luruh, terbang ke angkasa.

Setengah jam yang kita janjikan habis sudah.
Kamu tampak puas, demikian juga aku.

“Lain waktu, kita masih bisa bersama bukan. Meski cuma setengah jam.”

————

* Mengisi waktu setengah jam dengan Dji Sam Soe. Jangan ditiru