Ini Firasat Sang Istri Sebelum Kematian Tragis Pilot Yordania


istrimoaz

Istri Pilot Moaz Al Kassabeh, Anwar Tarawneh, mengalami kesedihan mendalam akibat kematiah tragis suaminya. (Alarabia.net)

Ratu Rania, istri Raja Yordania, Abdullah II, ikut menangis saat mengunjung keluarga almarhum Moaz (Mouath) al-Kasasbeh di Kota Karak selatan. Ia ikut menangis mendengar kisah istri Moaz, Anwar Tarawneh, tentang bagaimana ia mengetahui suaminya meninggal dengan dibakar hidup-hidup oleh ISIS.

Kepada The Independent, Tarawneh yang baru menikah lima bulan dengan Moaz, mengatakan bahwa dia ikut protes di Amman untuk mendukung pembebasan suaminya. Lalu tiba-tiba dia menerima telepon dari ibunya yang menangis. Tangisan itu terang saja membuat Tarawneh cemas.

Dia kemudian mencari informasi lebih lanjut tentang apa yang dikabarkan sang ibu dengan membuka Facebook di ponselnya. Betapa terkejutnya, Tarawneh membaca postingan berbunyi: Beristirahatlah dengan tenang, Mouath.

Menurut Tarawneh, ia seperti punya firasat buruk tentang suaminya sebelum menerbangkan pesawat F16 untuk menyerang ISIS. Firasat itu berupa gerak-gerik suaminya yang tidak nyaman sebelum berangkat terbang. Tarawneh mengaku kala itu berharap ada kabut sehingga suaminya membatalkan penerbangan untuk memerangi ISIS.

“Dia memiliki sesuatu yang merasa akan ada yang salah. Itu aneh, dia tidak pernah mengatakan itu sebelumnya,” ucap Tarawneh, seperti dikutip Alarabiya.net edisi bahasa Inggris.

Pembalasan Yordania
Pemerintah Yordania sendiri merasa balasan atas pembakaran hidup-hidup pilot al-Kasasbeh tampaknya tak cukup hanya dengan mempecepat hukuman mati para tahanan yang diinginkan ISIS. Dua tahanan yang sudah diekskusi adalah Sajida al-Rishawi dan Ziad al-Karbouli.

Pemerintah Yordania telah mengerahkan 30 pesawat tempur F16 untuk mengembon sejumlah lokasi yang diduga markas ISIS di Irak dan Suriah. Beberapa pesawat terbang di atas lokasi dimana Moaz dibunuh di Suriah. Sebanyak 55 milisi ISIS dikabarkan tewas akibat serangan itu.

Beberapa serangan bom sengaja dipublikasinya dengan meninggalkan pesan “Bagi Anda, musuh-musuh Islam” Pesan itu memang jelas ditujukan kepada ISIS. Sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi negara Yordania juga menujukkan maksud itu: “Ini awal dan Anda akan mengenal orang
Yordania.”

Raja Yordania, Abdullah II, langsung memimpin persiapan penyerangan markas ISIS. Ia mengajak ayah Moaz, Safi al-Kaseasbeh melihat persiapan balas dendam terhadap ISIS. “Tanah air dipercayakan kepada kalian semua,”kata Safi al-Kaseasbeh.

Di media sosial dikabarkan Raja Abdullah II ikut menerbangkan pesawat tempur untuk menyerang markas ISIS. Sebelumnya, raja berusia 52 tahun itu memang dikenal penerbang pesawat tempur andal. Foto mengenakan seragam pilot seolah membenarkan kemarahan raja pada ISIS dengan turun langsung membalaskan dendam rakyatnya. Namun kabar ia memimpin langsung serangan ke markas ISIS dibantah pihak Yordania.

Yordania memiliki 110.700 tentara aktif dan 65.000 tentara cadangan. Sebanyak 1.321 tank dan 4.600 kendaraan lapis baja. Ada 246 pesawat militer, termasuk 74 pesawat jet tempur dan 24 helikopter serbu.

Amerika Serikat (AS) telah mengatakan, bakal membantu Yordania dalam memasok persenjataan, terkait dengan janji Yordania untuk menghabisi ISIS. Jepang yang juga murka karena eksekusi mati terhadap dua warga negaranya, juga diduga akan membantu dana perang bagi Yordania.

Leave a comment