Resep Jitu Menang Taruhan


Seorang nenek kedapatan bawa uang Rp 1 miliar di tempat umum. Ia pun di bawa ke kantor polisi untuk diperiksa soal asal usul uang tersebut.

Kapolres yang mendengar kabar itu segera menyuruh anak buahnya membawa nenek tersebut ke ruangannya.

“Nenek kok bawa uang sebanyak itu, memang uangnya siapa nek?” Kapolres bertanya seraya menunjuk tumpukan uang ratusan ribu dalam sebuah koper di mejanya.

“Ya uang neneklah, Nak Polisi”

“Kan bahaya nek bawa uang sebanyak itu? Memangnya uang darimana?” tanya Kapolres lagi.

“Menang taruhan!”

“Taruhan?Taruhan bagaimana?!!” Kapolres setengah berteriak karena tak percaya.

Namun ia berusaha segera menguasai keadaan. Ia sadar bahwa sebagai kapolres ia dilarang kaget apalagi kagum dengan siapapun yang sedang diperiksanya.

“Jadi mau contoh nih? Begini saja. Nenek nenebak telur “burung” Nak Polisi berbentuk kotak?” Si nenek berkata sambil jarinnya menunjuk selangkangan Kapolres.

Kapolres diam. Dia terpaksa menunggu arah pembicaraan nenek di depannya.

“OK, kalau tebakan nenek ternyata salah, uang Rp 100 juta di dalam koper ini buat Nak Polisi. Tapi kalau tebakan nenek benar, tolong lepaskan nenek. Bagaimana, deal?” ucap nenek dengan menyodorkan tangannya.

Setelah berpikir sejenak, Kapolres akhirnya menyanggupi tantangan si nenek. Pikirnya, toh si nenek itu sudah tua. Dan tebakannya pasti salah karena ia tahu persis bahwa telur burung dalam selangkangannya tak berbentuk kotak. Lagi pula lumayan dapat uang Rp 100 juta hanya menunjukkan burungnya di ruangan yang tak diketahui siapapun.

Karena terhanyut oleh pikiran mendapat uang Rp 100 juta, Kapolres manut saja begitu si nenek harus memanggil pengacara sebagai saksinya. Sebagai jaminan uang Rp 1 miliar ia tinggal di ruangan kapolres.

Esok harinya, sesuai waktu yang telah mereka buat, nenek muncul dengan pengacaranya di ruangan kapolres. Sang nenek memperkenalkan pengacara bernama Sitompul.

Sempat rikuh karena kehadiran pengacara itu. Namun karena sang nenek menegaskan bahwa itu murni bisnis, kapolres pun menuruti ketika disuruh menanggalkan semua celana untuk mempertunjukkan telur burungnya.

Ternyata si nenek tak hanya melihat burung sang kapolres, namun ia meraba-raba burungnya dengan alasan untuk membuktikan benar tidaknya telur burung berbentuk kotak.

Begitu si nenek meremas-remas burung kapolres, Sitompul yang terlihat tegang tiba-tiba membentur-benturkan kepala ke dinding sebelum akhirnya pingsan.

“Loh, ada apa dengan pengacara itu Nek?” Kapolres bertanya sambil mengenakan kembali celanannya.

“Nggak papa kok. Saya cuma bertaruh Rp 200 juta sama dia bahwa saya bisa memegang burung Nak Kapolres hari ini juga.”

Leave a comment